Unik tapi Fakta -Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang pernah diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci. Ini karena peranan topeng yang besar sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai uparaca dan kegiatan adat yang luhur.
Kehidupan masyarakat modern saat ini menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni tinggi. Tidak hanya karena keindahan estetis yang dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng tetap mampu memancarkan kekuatan magis yang sulit dijelaskan.
Topeng di Indonesia
Topeng masuk Indonesia pada sekitar abad ke-17. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.
Topeng Jawa
Cerita klasik Ramayana yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan sendra-tari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut. Salah satu tokoh dari cerita Ramayana adalah Rama dan Sinta. Rama adalah seorang suami yang berjuang mati-matian untuk menyelamatkan Sinta dari Rahwana. Sementara Sinta adalah istri setia yang berjuang melawan godaan Rahwana untuk menjaga kesucian cintanya.
Topeng Bali
Topeng sebagai bentuk karya seni tradisional di Bali lebih dikenal dengan sebutan tapel. Keberadaan topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan upacara keagamaan Hindu, karena kesenian luluh dalam agama dan masyarakat. Sebagai sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang disakralkan. Tuah dari topeng yang merepresentasikan dewa-dewa dipercaya mampu menganugrahkan ketenteraman dan keselamatan.
Topeng Dayak
Di daerah Kalimantan, suku Dayak menggunakan topeng dalam Tari Hudog yang sering dimainkan dalam upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari ini dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak. Topeng yang digunakan berwarna hitam, putih, dan merah yang melambangkan kekuatan alam yang akan membawa air dan melindungi tanaman yang mereka tanam hingga musim panen tiba.
Dapat kita lihat, betapa para ahli telah bekerja keras untuk menyelidiki dan mempelajari misteri dibalik topeng. Tetapi sampai saat ini masih tersisa beberapa pertanyaan yang belum menemukan jawaban. Tidak seorangpun dapat menjelaskan mengapa manusia merasa perlu menutupi wajahnya dengan topeng. Kita juga masih belum menemukan jawaban mengapa di sebagian besar adat suku tertentu tidak mengijinkan wanita menggunakan topeng.
Dan begitulah misteri dibalik topeng, terus menerus menyelubungi.. (www.bhinneka.com)
Wednesday, April 14, 2010
You are here: Home /
Unik tapi Fakta
/ Cerita di Balik Topeng
Cerita di Balik Topeng
Posted by sofhal jamil on Wednesday, April 14, 2010 · 0 comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
eNews & Updates
Perlunya Web Komunitas Event Organizer
Advertisement
Featured Video
Tags
- Alam Aneh Tapi Nyata (5)
- Aneh (292)
- Aneh tapi Nyata (297)
- Aneh Tapi Nyata (2)
- Flora-Fauna Aneh Tapi Nyata (8)
- Foto Unik (31)
- Foto-Video Aneh Tapi Nyata (13)
- Hiburan Aneh Tapi Nyata (19)
- Kesehatan Aneh Tapi Nyata (5)
- Kuliner Aneh Tapi Nyata (7)
- Olahraga Aneh Tapi Nyata (4)
- Selebritas Aneh Tapi Nyata (29)
- Teknologi Aneh Tapi Nyata (13)
- Teknologi Aneh tapi Nyata (2)
- Unik (292)
- Unik tapi Fakta (447)
comments
0 Responses to "Cerita di Balik Topeng"Speak Your Mind
Tell us what you're thinking...
and oh, if you want a pic to show with your comment, go get a gravatar!